Kamis, 06 Maret 2014

KENAKALAN REMAJA




Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja  jaman sekarang. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
a)   kurangnya kasih sayang orang tua.
b)   kurangnya pengawasan dari orang tua.
c)   pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
d)   peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
e)   tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
f)    dasar-dasar agama yang kurang.
g)   tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya.
h)   kebebasan yang berlebihan.
i)    masalah yang dipendam.

Dan ada pula faktor-faktor selain di atas kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:
a)      Pengaruh Kawan Sepermainan
b)      Pendidikan
c)       Penggunaan Waktu Luang
d)      Uang Saku 
e)      Perilaku Seksual
Kiat Pokok Mengatasi Kenakalan Remaja
Sebagian besar orang tua di jaman sekarang sangat sibuk mencari nafkah. Mereka sudah tidak mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengikuti terus kemana pun anak-anaknya pergi. Padahal, kenakalan remaja banyak bersumber dari pergaulan. Oleh karena itu, orang tua hendaknya dapat memberikan inti pendidikan kepada para remaja. Inti pendidikan adalah sebuah pedoman dasar pergaulan yang singkat, padat, dan mudah diingat serta mudah dilaksanakan. Dengan memberikan inti pendidikan ini, kemana saja anak pergi ia akan selalu ingat pesan orangtua dan dapat menjaga dirinya sendiri. Anak menjadi mandiri dan dapat dipercaya, karena dirinya sendirilah yang akan mengendalikan dirinya sendiri. Selama seseorang masih memerlukan pihak lain untuk mengendalikan dirinya sendiri, selama itu pula ia akan berpotensi melanggar peraturan bila si pengendali tidak berada di dekatnya. Inti pendidikan ini terdiri dari dua hal yaitu :
1.  Malu Berbuat Jahat
Benteng penjaga pertama agar remaja tidak salah langkah dalam hidup ini adalah menumbuhkan hiri atau rasa malu melakukan perbuatan yang tidak benar atau jahat. Dalam memberikan pendidikan, orang tua hendaknya dengan tegas dapat menunjukkan kepada anak perbedaan dan akibat dari perbuatan baik dan tidak baik atau perbuatan benar dan tidak benar. Kejelasan orang tua menerangkan hal ini akan dapat menghilangkan keraguan anak dalam mengambil keputusan. Keputusan untuk memilih kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Penjelasan akan hal ini sebaiknya diberikansejak dini. Semakin awal semakin baik. Berikanlah pengertian dan teladan tentang latihan kemoralan. Berikanlah kesempatan anak agar dapat meniru perilaku kebajikan orang tuanya. Ajarkan dan didiklah mereka untuk tidak melakukan pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan. Gunakanlah acara-acara di televisi sebagai alat pengajaran. Tunjukkan kepada mereka bahwa kejahatan tidak akan pernah menang. Kejahatan akan musnah pada akhirnya. Sebaliknya, walaupun kebaikan kadang menderita di awalnya akhirnya akan memperoleh kebahagiaan juga.
Apabila anak sudah dapat dengan jelas membedakan kebaikan dan keburukan, tahap berikutnya adalah menumbuhkan rasa malu untuk melakukan kejahatan. Mengkondisikan munculnya rasa malu dapat menggunakan cara seperti ketika orang tua mengenalkan pakaian kepada anak-anaknya. Orangtua selalu berusaha memberikan pakaian yang layak untuk anak-anaknya. Namun, apabila suatu saat anak mengenakan pakaian dengan tidak pantas atau mungkin tersingkap sedikit, orang tua segera membenahinya dan mengatakan, menegaskan bahwa hal itu memalukan. Sikap itu masih berkenaan dengan masalah pakaian fisik. Pakaian batin pun juga demikian. Orangtua bila mengetahui bahwa anaknya melakukan suatu perbuatan yang tidak pantas maka katakana segera bahwa hal itu memalukan. Kemudian berikanlah saran agar diatidak mengulangi perbuatan itu lagi. Bila perbuatan itu masih diulang, berilah sanksi. Berilah hukuman yang mendidik bila perbuatan itu tetap diulang. Usahakan dengan berbagai cara agar anak tidak lagi mengulang perbuatan yang tidak baik itu

2.  Takut Akibat Perbuatan Jahat
Apabila anak bertambah besar, orang tua selain menunjukkan bahwa suatu perbuatan tertentu tidak pantas, memalukan untuk dilakukan oleh anaknya, maka orangtua dapat mengingatkannya dengan memberikan uraian tentang akibat perbuatan buruk yang dilakukan anaknya. Akibat buruk terutama adalah yang diterima oleh si anak sendiri, kemudian terangkan pula dampak negatif yang akan diterima pula oleh orang tua, keluarganya serta lingkungannya. Apabila kita tidak senang terhadap suatu perbuatan tertentu, sebenarnya hampir semua orang pun bahkan semua mahluk cenderung tidak suka pula dengan hal itu. Rata-rata semua mahluk, dalam hal ini, manusia memiliki perasaan serupa. Penjelasan seperti ini akan membangkitkan kesadaran anak bahwa perbuatan buruk yang tidak ingin dialaminya akan menimbulkan perasaan yang sama bagi orang lain. Menumbuh kembangkan perasaan malu dan takut melakukan perbuatan yang tidak baik ataupun berbagai bentuk kejahatan inilah yang akan menjadi 'pengawas setia' dalam diri setiap orang, khususnya para remaja.
Selama dua puluh empat jam sehari, 'pengawas' ini akan melaksanakan tugasnya. Kemanapun anak pergi, ia akan selalu dapat mengingat dan melaksanakan kedua hal sederhana ini. Ia akan selalu dapat menempatkan dirinya sendiri dalam lingkungan apapun juga sehingga akan mampu membahagiakan dirinya sendiri, orangtua dan juga lingkungannya. Orang tua sudah tidak akan merasa kuatir lagi menghadapi anak-anaknya yang beranjak remaja. Orang tua tidak akan ragu lagi menyongsong era globalisasi. Orang tua merasa mantap dengan persiapan mental yang telah diberikan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, pendidikan anak di masa kecil yang sedemikian rumit tampaknya,akan dapat dinikmati hasilnya di hari tua. Sesungguhnya memang diri sendiri itulah pelindung bagi diri sendiri. Suka dan duka yang kita alami adalah hasil perbuatan kita sendiri. Sebab, oleh diri sendiri kejahatan dilakukan; oleh diri sendiri pula kejahatan dapat dihindarkan. Oleh karena itu, dengan memberikan pengertian yang baik tentang inti pendidikan tersebut kepada anak-anak, diharapkan anak akan dapat membawa diri dan menjaga dirinya sendiri agar dapat tercapai kebahagiaan. Kebahagiaan bagi dirinya sendiri. Kebahagiaan bagi orang tuanya. Kebahagiaan bagi lingkungannya

Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Diantara penyebab terjadinya Kenakalan remaja adalah karena factor kurangnya perhatian dan kasih sayang dari pihak keluarga, pemahaman tentang agama dan pembinaan tentang keagamaan serta pengaruh pergaulan dengan lingkungan sekitar yang meliputi berupa budaya dari barat, awalnya Cuma mencoba malah terjerumus di dalamnya.
2. Dan akibat yang ditimbulkan kenakalan remaja bagi diri sendiri sangat berpengaruh pada psikologi remaja itu sendiri, dan bagi keluara para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama jangan langsung main fisik dampaknya akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan itu semua akan berdampak negatif dan kurang baik bagi remaja itu sendiri baik bagi dirinya, keluarga maupun lingkungan sekitarnya berada. Serta bagi masyarakat sekitar menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat merekadianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan untuk berubah kejalan yang lebih baik.
3. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu menanamkan nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah tangga dan dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Pembinaan tersebut bisa dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan pembinaan itu harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada remaja memperlihatkan contoh teladan yang baik dan sebagainya.